Minggu, 09 Oktober 2011

PEMBENTUKAN GAMET PADA TUMBUHAN BERBIJI

Tumbuhan memperbanyak diri dengan cara berkembang biak. Cara berkembangnya dengan cara vegetatif (aseksual) yaitu bagian tubuh tumbuhan berkembang biak menjadi turunannya. Cara vegetatif  tidak didahului perkawinan atau peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Selain cara vegetatif ada pula cara generatif (seksual) yaitu peristiwa yang didahului dengan peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Bunga merupakan alat perkembangbiakan tumbuhan yang terdiri dari beberapa organ seperti benang sari (stamen) yaitu sebagai alat kelamin jantan yang menghasilkan serbuk sari dan putik sebagai alat kelamin betina yang menghasilkan sel telur. Saat terjadi pembuahan kedua organ inilah yang bertemu dibakal biji.
A.      Proses Pembentukan Gamet Jantan (Benang Sari)
Terdiri dari beberapa tahap :
1.      Anter (kepala sari) muda terdiri atas empat batang. mikrospongarium merupakan anter yang membungkus sekumpulan sel besar (mikrospora).
2.      Didalam mikrospora terdiri atas sel induk mikrospora yang mengandung sitoplasma dan inti sel yang berukuran besar.
3.      Kepala sari mengalami pertumbuhan yang di dalamnya terjadi proses membelah diri secara meiosis yang dilakukan sel induk mikrospora dan dinding sel terbentuk yang diikuti tetrad (empat sel mikrospora).
4.      Mikrospora terpencar didalam mikrosporangium setelah adanya pembelahan secara meiosis. Setelah itu mikrospora melakukan pembelahan inti membentuk serbuk sari.
5.      Dinding mikrospora menjadi serbuk sari yang tebal dan permukaannya berduri. Proses selanjutnya anak inti berpisah inti sitoplasmanya membentuk sel. Salah satu sel (sel tabung) merupakan sel vegetatif sedangkan sel lainnya merupakan sel generatif yang melakukan pembelahan menjadi dua gamet jantan.



Ketika bunga pada tahap kematangan kantung serbuk sari terbuka dan keluar disepanjang kepala sari. Jika serbuk sari jatuh ke kepala sari ke bunga itu sendiri atau kebunga lain yang sejenis terbentuklah serbuk sari yang mengarah kebawah.


b.  Pembentukan Gamet Betina
Proses pembentukan gamet betina terjadi secara bersamaan dengan pembentukan serbuk sari. Terdiri dari beberapa tahap, yaitu :
1.      Bunga yang dipotong secara melintang. (Gambar A-B)
2.      Sel induk megaspora (megasporofit = 2n) mengalami pembelahan meiosis I dan meiosis II. Pembelahan meiosis I terjadi pembentukan 2 sel haploid dan pada pembelahan meiosis II bertambahnya 2 megaspora yang haploid dan berakhir matinya 3 megaspora dan menyisahkan 1 megaspora.(Gambar C)
3.       Pembelahan mitosis sebanyak 3 kali secara sistematis terjadi di inti megaspora yang menghasilkan 8 inti.( D-E-F )
4.      Sinergid merupakan 2 inti yang mengalami pergerakan didekat mkropil dan sel telur merupakan inti diantara 2 sinergid. 3 inti yang mengalai gerak secara berlawanan disebut antipoda. 2 inti yang intinya mengalami peleburan disebut megagametosit.(G)
5.       Pembelahan mitosis yang menghasilkan 8 inti yang terjadi digambar F terus melakukan pembelahan masing-masing menjadi 4 sel dan terdapat 2 kutub yang berlawanan.  
6.      Didalam ovule terdapat inti antipoda, intipolar, inti sel telur dan inti sinergid. ( I )
7.      Inti polar dan inti sel telur  telah dibuahi sperma. (Gambar J)
 


Sumber: Ibayati Yayat. dkk. 2003. Pintar Biologi untuk SMU Kelas 3. Bandung: Ganeca Exact. Hal 21-23.

7 ORDO SERANGGA HAMA PENTING


 
Serangga merupakan objek penting yang dipelajari karena merupakan hama yang merusak tanaman diarea pertanian dan serangga merupakan jumlah spesies yang terbesar yaitu sekitar 686.000 (91% dari 750 spesies arthropoda) dan dari seluruh spesies binatang yang dikenal yakni sekitar 72% dari seluruh spesies binatang. Serangga yang penting yang tidak lain sering merusak tanaman adalah kelompok kelas Hexapoda. Serangga Hexapoda mempunyai ciri khas yakni memiliki enam buah kaki. Jenis ini memiliki beberapa jenis ordo,yakni sebagai berikut:
1.                  Ordo Orthoptera.
Berasal dari kata orthos yang artinya”lurus” dan pteron artinya “sayap”. Golongan serangga ini sebagian anggotanya dikenal sebagai pemakan tumbuhan, namun ada beberapa di antaranya yang bertindak sebagai predator. Sewaktu istirahat sayap bagian belakangnya dilipat secara lurus dibawah sayap depan. Sayap depan mempunyai ukuran lebih sempit daripada ukuran sayap belakang. Alat mulut nimfa dan imagonya menggigit-mengunyah yang ditandai adanya labrum, sepasang mandibula, sepasang maxilla dengan masing-masing terdapat palpus maxillarisnya, dan labium dengan palpus labialisnya. Tipe metamorfosis ordo ini adalah paurometabola yaitu terdiri dari 3stadia (telur-nimfa-imago).
Beberapa contoh serangga jenis ordo orthoptera :
a.       belalang kayu (Valanga nigricornis Burn.);
b.      belalang pedang (Sexava spp.);
c.       jangkrik (Gryllus mitratus Burn dan Gryllus bimaculatus De G.);
d.      anjing tanah (Gryllotalpa africana Pal.).

2.                  Ordo Hemiptera
Hemi artinya “setengah” dan pteron artinya “sayap”. Beberapa jenis serangga dari ordo ini  pemakan tumbuhan dan adapula sebagai predator yang mengisap tubuh serangga lain dan golongan serangga ini mempunyai ukuran tubuh yang besar serta sayap depannya mengalami modifikasi, yaitu setengah didaerah pangkal menebal, sebagiannya mirip selaput, dan syap belakang seperti selaput tipis. Paurometabola merupakan tipe perkembangan hidup dari ordo ini yang terdiri dari 3 stadia yaitu telur > nimfa > imago. Tipe mulut menusuk-mengisap yang terdiri atas moncong (rostum) dan dilengkapi dengan stylet yang berfungsi sebagai alat pengisap. Nimfa dan imago merupakan stadium yang bisa merusak tanaman.
Beberapa contoh serangga anggota ordo Hemiptera ini adalah :
a.       kepik buah jeruk (Rynchocoris poseidon Kirk);
b.      hama pengisap daun teh, kina, dan buah kakao (Helopeltis antonii);
c.       walang sangit (Leptocorixa acuta Thumb);
d.      kepik buah lada (Dasynus viridula).


3.                  Ordo Homoptera
Homo artinya “sama” dan pteron artinya “sayap” serangga golongan ini mempunyai sayap depan bertekstur homogen. Sebagian dari serangga ini mempunyai dua bentuk, yaitu serangga bersayap dan tidak bersayap. Misalnya kutu daun (Aphis sp.) sejak menetas sampai dewasa tidak bersayap. Namun bila populasinya tinggi sebagian serangga tadi membentuk sayap untuk memudahkan untuk berpindah habitat. Tipe perkembangan hidup serangga ini adalah paurometabola (telur-nimfa-imago). Jenis serangga ini, antara lain;
a.       wereng coklat (Nilaparvta lugens);
b.      wereng hijau (Nephotettix apicalis);
c.       kutu loncat (Heteropsylla);
d.      kutu daun (Myzus persicae).

4.                  Ordo Lepidoptera
Berasal dari kata lepidos “sisik” dan pteron artinya “sayap”. Tipe alat mulut dari ordo
lepidoptera menggigit-mengunyah tetapi pada imagonya bertipe mulut menghisap. Perkembangbiakannya bertipe “holometebola” (telur-larva-pupa-imago). Larva sangat berpotensi sebagai  hama tanaman, sedangkan imagonya(kupu-kupu dan ngengat) hanya mengisap madu dari tanaman jenis bunga-bungaan. Sepasang sayapnya mirip membran yang dipenuhi sisik yang merupakan modifikasi dari rambut.




Yang termasuk jenis serangga dari ordo ini,antara lain
a.       ulat daun kubis (Plutella xyllostella);
b.      kupu-kupu pastur (Papilio memnon L);
c.       ulat penggulung daun melintang pada teh (Catoptilia theivora Wls);
d.      penggerek padi putih (Tryporyza innotata Walker).

5.                  Ordo Coleoptera
Coleos artinya “seludang” pteron “sayap”. Tipe serangga ini memiliki sayap depan yang mengeras  dan tebal seperti seludang berfungsi untuk menutup sayap belakang dan bagian tubuh. Sayap bagian belakang mempunyai struktur yang tipis. Perkembangbiakan ordo ini bertipe “holometabola” atau metamorfosis sempurna yang perkembangannya melalui stadia : telur – larva – kepompong (pupa) – dewasa (imago).  Tipe alat mulut nyaris sama pada larva dan imago (menggigit-mengunyah) jenisnya bentuk tubuh yang beragam dan ukuran tubuhnya lebih besar dari jenis serangga lain. Anggota-anggotanya sebagian sebagai pengganggu tanaman, namun ada juga yang bertindak sebagai pemangsa serangga jenis yang berbeda.
Serangga yang yang merusak tanaman, antara lain:

a.       kumbang kelapa (Oryctes rhinoceros L.);
b.      kumbang daun kangkung, semangka, dan terung (Epilachna sp.);
c.       kumbang daun keledai (Phaedonia inclusa Stal.);
d.      penggerek batang cengkih (Nothopeus fasciatipennis Wat. ).


6.                  Ordo Diptera
Di artinya “dua” dan pteron artinya “sayap” merupakan bangsa lalat, nyamuk meliputi serangga pemakan tumbuhan, pengisap darah, predator dan parasitoid. Serangga dewasa hanya memiliki satu pasang sayap di depan, sedangkan sayap belakang telah berubah menjadi halter yang multifungsi sebagai alat keseimbangan, untuk mengetahui arah angin, dan alat pendengaran.Metamorfosisnya “holometabola”             (telur-larva-kepompong –imago). Larva tidak punya tungkai, dan meyukai tempat yang lembab dan tipe mulutnya menggigit-mengunyah, sedangkan imago bertipe mulut menusuk-mengisap atau menjilat-mengisap. Jenis serangga golongan ini, antara lain :
a.       lalat buah (Bactrocera sp.);
b.      lalat bibit kedelai (Agromyza phaseoli Tryon);
c.       lalat bibit padi (Hydrellia philippina);
d.      hama ganjur (Orseolia oryzae Wood Mason).

7.                  Ordo Odonata
Merupakan bangsa capung, memiliki anggota yang besar dan mudah dikenal. Sayap dua pasang dan bersifat membranus. Metamorfosisnya bersifat Hemimetabola, pada stadium larva dijumpai adanya alat tambahan berupa insang dan hidup di dalam air. Anggota-anggotanya dikenal sebagai pemangsa pada beberapa serangga lain jenis. Contohnya Capung (Ischnura ceruvula)